August 12, 2009

Mencapai Orgasme Ideal


Orgasme bisa dicapai dengan sempurna bila hubungan seks dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah. Berdasarkan penelitian, perasaan bersalah atau tempat melakukan hubungan seks kurang nyaman bisa mengurangi kenikmatan seksual itu sendiri. Dari semua penyimpangan hubungan seks, baik pria maupun wanita, kenikmatan yang didapat adalah kenikmatan semu. Bagi pria, mereka hanya mengeluarkan sperma saja (ejakulasi) yang kenikmatannya tidak lebih seperti orang yang sudah ‘kebelet’ buang air kecil, ia menemukan toilet, lalu buang air dengan lega.

Oleh karena itu sumber utama datangnya orgasme adalah adanya hubungan mesra antara suami dan isteri sehari-hari. Suami sebagai kepala keluarga melindungi istri dari segala bentuk gangguan. Memberikan ketentraman jiwa dan raga. Tak lupa pula memberikan nafkah yang cukup. ‘Keperkasaan’ suami (tidak perlu berujud kekuatan fisik) dalam bertanggungjawab dan melindungi anak istrinya akan membuat suasana aman dan nyaman bagi istri. Peran suami yang demikian itu dilakukan karena saying dan cintanya pada istri. Tujuannya adalah satu, yaitu untuk mewujudkan keluarga yang mawaddah dan penuh rahmat Allah. Keberadaan suami yang demikian akan membuat istri menjadi hormat dan saying padanya. Selanjutnya ia akan setia dan pasrah terhadap apa yang akan suami lakukan padanya. Dan istri yang taat setia, selalu menyenangkan bila dipandang, menjaga kehormatan dirinya, harta dan wibawa suami. Istri yang demikian akan membuat suami bertambah saying dan memuliakannya.




Keluarga yang mawaddah dan penuh berkah merupakan sumber utama hubungan mesra suami istri yang sejati. Dan disitulah hubungan seks yang penuh kenikmatan akan dilimpahkan Allah dalam bentuk orgasme yang nikmatnya tiada tara. Orgasme yang sempurna akan didapatkan oleh pasangan suami istri ideal tersebut.

Setelah masalah psikis dalam hubungan kedua suami istri tidak ada, barulah kita bicara masalah teknik pencapaian orgasme tersebut. Artinya tidak banyak gunanya kita berbicara panjang lebar bila dalam hubungan suami istri tersebut masih dirundung masalah dendam, cemburu atau penyakit psikologis lainnya, terlebih bukan hubungan suami istri.

Yang perlu diingat, hubungan seks atau orgasme tidak saja dipengaruhi oleh factor fisik saja, tapi factor psikis juga berperan penting.


Memang masalah orgasme selalu krusial dalam hubungan seks. Patut disadari bahwa tidak semua orang bisa merasakan orgasme dalam berhubungan seks. Jumlah laki-laki yang tidak dapat merasakan orgasme setiap hubungan seks lebih sedikit disbanding wanita. Bahkan boleh dikatakan semua lelaki normal merasakan orgasme tiap mereka berhubungan seks.

Bagi wanita yang sukar mendapatkan orgasme, bisa berkonsultasi kepada dokter atau psikiater. Nasihat mereka sedikit banyak pasti akan membantu.

Dalam usaha mencapai puncak hubungan seks, biasanya pria lebih banyak berperan. Apabila pria tidak bisa mengendalikan diri dan membuat permainan yang disukai keduanya, maka bisa jadi orgasme hanya bisa dinikmati oleh pria saja. Tercapainya orgasme pasangan wanita tergantung pula pada usaha pasangan pria. Karena pria lebih cepat terangsang dan mengalami orgasme. Seringkali suami sudah mengeluarkan sperma, istri belum apa-apa. Jadi, prinsip utamanya adalah suami mampu menahan keluarnya sperma sampai minimal istri orgasme terlebih dahulu. Kalau suami ejakulasi terlebih dahulu, ia akan sulit membangkitkan penisnya. Otomatis kegiatan seks akan terhenti. Padahal istri sedang dalam kondisi ‘naik’ atau hampir mencapai puncak. Yang akhirnya terjadi adalah sang istri kesal dan marah-marah. Dan yang lebih parah, istri kemudian trauma untuk berhubungan seks lagi. Sementara suaminya pun minder karena tidak bisa tahan lebih lama.

Dalam proses berhubungan seks, ada beberapa fase yang terjadi pada masing-masing pasangan. Adalah ideal bila suami dan istri mengalami fase-fase itu secara bersamaan. Saat istri mengalami fase pertama suami juga mengalaminya pada saat itu pula. Demikian pula pada fase kedua dan seterusnya sampai terjadi orgasme. Walaupun tidak mudah mendapatkan hal itu, tak ada salahnya mengetahui fase-fase itu. Barangkali berguna untuk saling mengepaskan fase dalam proses hubungan seks.

Hamzah@herbal-obatkuat.blogspot.com<<<<<<

0 comments:

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP